Mungkin boleh dikatakan kalau aku adalah seorang penurut atau kehidupanku berjalan seadanya saja, sebagaimana arah kehidupan itu berjalan. Aku seakan-akan hanya mengikuti arus hidup. Aku memang punya cita-cita yang kuidam-idamkan tapi aku orang yang fleksibel dan tidak memaksakan kehendak. Aku bukan orang yang muluk-muluk dan aku tidak memaksakan kehendak, tetapi jika ada kesempatan aku selalu memperjuangkannya sampai berhasil.

saat lulus SMP, alm. Bapak pernah mendaftarkanku ke sekolah penerbangan dengan harapan anaknya akan menjadi pilot suatu saat nanti. Aku rasa menjadi pilot itu keren dan aku menurutinya walau sebenarnya aku agak minder karena postur tubuhku yang pendek. Ternyata aku memang tidak diterima di sekolah itu. Cita-citaku dulu sangat umum dan tidak spesifik, aku ingin menjadi orang penting. Entah dari mana cita-cita itu muncul dibenakku, mungkin karena aku suka menonton tv dengan bapak yang senang melihat berita-berita politik. Sampai sekarang aku senang menonton berita dan debat-debat politik, tetapi aku mulai tidak menyukainya karena banyak stasiun televisi di Indonesia yang tidak netral dan punya kepentingan tertentu. Kini aku lebih sering menonton film dan komedi-komedi ringan untuk menghilangkan penat.

Kemandirianku dimulai tahun 2003, setelah aku lulus SMP. Setelah gagal disekolah penerbang, aku didaftarkan ke sekolah asrama di SMA 3 Bumi Perkemahan Cendrawasih Jayapura. Saat itu aku tinggal di asrama dan menghabiskan waktuku dengan dislipin, sekolah ini menerapkan pendidikan semi-militer yang sedikit membentuk karakterku. Tidak sampai setahun aku disekolah ini, aku pindah ke SMA N 5 Jayapura setelah kakakku meninggal dunia karena kecelakaan di laut, akupun keluar dari asrama dan tinggal dirumah. Belum genap setahun di SMA 5, tahun 2004 aku dibawa oleh prof. Yohanes Surya ke jakarta, ini merupakan awal perjuanganku diluar Papua..

 

bersambung 

(Tulisan lama jaman kuliah dulu yang baru di publish)

Sampai pada saat dimana saya merasa semua itu palsu. tidak ada sesuatu dan seorangpun di dunia yang sejati, saya pun tidak dapat memberikan sebuah kesejatian, yang ada hanya omong kosong belaka. apa benar itu yang terbaik, saya akan memberikan yang terbaik, tapi yg terbaik itu hanya sebatas yang terbaik dari seorang manusia biasa yang juga menginginkan yang terbaik tanpa menginginkan sebuah cacat dan kekurangan yang ada, mungkin bisa dapat diterima hanya sampai pada batas-batas tertentu yang diberikan. semua yang sudah terjadi, sudah terjadi dan tidak dapat terulang lagi, yang dapat dilakukan hanyalah mengingat apa yang telah terjadi dan menjadikannya sebuah pelajaran yang berharga. banyak tipe orang di dunia ini, semua orang punya karakter masing-masing dan saya pahami akan hal itu. tidak semua orang seperti yang kau ingini, tidak semua orang seperti yang saya harapkan. mengapa hal tersebut terjadi pada dia?, mengapa ia melakukan hal tersebut?, itu adalah kehidupan dia dan dia punya jawaban sendiri atas apa yang telah dia lakukan. walaupun hal itu menyakitkan hati saya tapi saya tahu semua ini bukan salahnya dan saya pun telah ikut mengambil bagian dalam lingkaran yang saya sebut lingkaran karna tak berujung...

pesona diwajahmu
kuingin memilikimu
ku melangkah meraihmu
ucapanmu, tatapanmu, ku mengingatmu disetiap saat
salahkah aku menyukaimu
kau pun menjawabku
dengan tingkah lakumu ku tau bahwa kau sukaku

pesonamu berubah merah
mengingatmu adalah siksa
saat ku tau siapa dirimu, luka dihati, penyesalan dan kesedihanku.. smua untukmu
andai hal itu tak terjadi,
ku berjanji mencintaimu sepenuh hati
tapi mengapa ku tak bisa melupakanmu, siksa ini bertambah.. luka ini bertambah lebar..
mengapa kau menambah luka dihatiku.. taukah kau ku sayang kamu..
ku tau pengorbananmu, kutau kau sayang padaku..
tapi ku tak bisa menjawab mengapa ku tak bisa bersamamu..
mengapa cintaku tak sepenuh hati.
ku sadar bahwa akuh anya manusia biasa..
manusia yang mempunyai pemikiran jahat.
dan mengharapkan sesuatu sesuai dengan kemauannya..
ku coba menghalau pemikiran itu, tapi hanya bertambah luka..
saat ku tau bahwa kau seperti itu.. mengapa kau selalu.. mengapa kau begitu..
kuharap kau dapatkan yang terindah..
terima kasih buat smua yang terindah..
sebuah pengalaman yang indah bersamamu..
kamu pernah mengisi hatiku.. dengan semua keanehan ini..

 

(Tulisan jama kuliah dulu yang baru di Publish)

Followers