Aku mengatakannya semacam takdir, karena kami memang tidak terpisahkan, tapi aku hanya berani mengatakannya semacam takdir, dan bukan takdir itu sendiri, karena sesungguhnyalah aku tidak akan bisa tahu apakah benar cinta kita yang barangkali abadi itu adalah takdir. Kami seperti tiba-tiba saja ada dan saling mencintai sepenuh hati tapi sungguh mati memang hanya seperti dan sekali lagi hanya seperti, karena sesungguhnyalah hubungan cinta kami yang barangkali abadi itu adalah sesuatu yang diperjuangkan. Cinta yang abadi kukira bukanlah sesuatu yang ditakdirkan, cinta yang abadi adalah sesuatu yang diperjuangkan terus menerus sehingga cinta itu tetap ada, tetap bertahan, tetap membara, tetap penuh pesona, tetap menggelisahkan, tetap misterius, dan tetap terus menerus menimbulkan tanda tanya : Cintakah kau padaku? cintakah kau padaku?

Bagaimana pendapat anda, waktu itu adalah lingkaran? atau waktu itu adalah sebuah garis?
beberapa orang ada yang menjalani waktu sebagai suatu garis. orang seperti ini merencanakan segala sesuatu, ia mempunyai sebuah buku perencanaan yang sangat penting baginya, ia melaksanakan suatu pekerjaan satu demi satu, yang lain dikerjakan sesudah yang lain, semuanya teratur, waktu adalah uang. Orang seperti ini disebut monochron.
Ada yang menganggap waktu adalah sebuah lingkaran, waktu itu gratis, semuanya flexibel (Janji, Pertemuan, dll), waktu akan selalu ada, komunikasi lebih penting dari pada rencana, orang seperti ini kadang melakukan banyak pekerjaan pada waktu yang sama. Orang seperti ini disebut polychron.

Aku tidak mengingat dengan pasti sudah berapa kali aku bertemu dengan" bayangan hitam" itu, bayangan yang selalu menggangguku. Aku ingin menceritakan beberapa pengalamanku bertemu dengan "bayangan" itu, hal ini benar-benar terjadi dalam hidupku.

Waktu itu di asrama SMA 3 buper waena Jayapura, SMA pertamaku sebelum aku pindah sekolah. Aku masih kelas satu SMA, aku tinggal sendiri di kamar extra barak F, normalnya kamar di asrama berpenghuni empat orang. Aku bukan seorang yang penakut dengan hantu, setan, pocong atau apapun jenisnya itu. Banyak cerita menakutkan mengenai sekolah di puncak gunung itu, cerita-cerita itu diperkuat dengan banyaknya siswa-siswi yang "kerasukan roh jahat" ditambah atmosfer asrama dimalam hari yang begitu mencekam.

Hari itu minggu-minggu ujian disekolah, esok harinya aku akan menghadapi ujian matematika, malam itu aku belajar hingga larut malam di kamarku yang sempit. Temanku Lucken Sikoway sering bermain dan bermalam di kamarku, ia termasuk teman karibku di sekolah yang senang menyanyikan lagu-lagu pujian dari Nyanyian rohani dan Kidung Jemaat, malam itu ia tertidur dikamarku. aku masih belajar ditengah kesunyian malam itu, yang aku dengar hanyalah suara desahan pohon yang tertiup angin, "sudah hampir jam 12, baiklah aku istirahat saja sekarang, besok aku lanjutkan lagi belajarnya pagi-pagi", pikirku. Aku segera menutup buku, dan berbaring di tempat tidurku. Meja belajarku terletak tepat didekat tempat tidurku, di bawah kakiku ketika aku tidur. malam itu aku gelisah dan susah untuk tidur, aku berbaring kekanan dan kekiri berkali-kali, sekali aku membaringkan kepala ke kiri aku melihat "bayangan hitam" sosok pria itu di bawah kakiku, ia sedang duduk di bangku dekat meja belajarku dan melihatku, aku pun tidak dapat bergerak, aku ingin berteriak namun tidak dapat, ia terus memandangiku, dalam hati aku menyebut nama Tuhan, "Yesus..", "Yesus" dan lebih kencang lagi aku berteriak dalam hatiku "Yesus".., aku terlepas dari "ketindisan" itu, segera aku menoleh kepada bayangan itu, ia berdiri seketika, berjalan selangkah dan lenyap. aku lembali berdoa dan mencoba untuk tidur.

Bayangan itu mungkin mengikutiku atau ia hanyalah khayalanku, tetapi aku benar-benar melihatnya, itu adalah bayangan hitam sesosok pria yang sama, yang aku lihat berkali-kali. Malam itu di Rumahku di Argapura Jayapura, aku baru selesai membaca buku dan berbaring ditempat tidurku. Dikamarku terdapat sebuah kalender bergambar topeng bali, bermata besar dan bertaring panjang yang sangat menyeramkan. Aku teringat perkataan temanku, " "roh-roh jahat" itu dapat bersemayam di sebuah gambar, janganlah memasang terlalu banyak gambar (poster) di kamarmu" katanya. aku tidak sepenuhnya mempercayainya tetapi ini yang terjadi, kalender itu tepat disamping tempat tidurku, setiap aku menoleh, mataku tertuju pada gambar itu, kembali aku membalikan badanku membelakanginya, seketika aku merasa badanku seperti diselimuti beban ratusan kilo, aku melihat bayangan hitam itu tepat diatas kepalaku, ia memandang kepadaku dan menyelimutiku dengan bayangannya, aku tidak dapat bergerak dan berbuat apa-apa, kembali aku menyebut nama Tuhan, "Yesus.. Yesus", seketika itu juga ia lenyap dari hadapanku, aku kembali lega dan mencoba untuk tidur.

Cerita diatas hanya sebagian kecil dari serangkaian kejadian aneh lainnya, mungkin aku akan menceritakannya di lain waktu. Siapakah "Bayangan Hitam" itu?, yang jelas aku tidak ingin lagi menemuinya..

berkhayal itu terlalu mudah, siapa saja bisa berkhayal dan khayalan itu sesuatu yang indah. Cerita itu masih teringat dibenak saya, waktu itu ketika saya masih di sekolah dasar, cerita ini ada di buku pelajaran bahasa indonesia, salah satu pelajaran yang paling saya sukai sewaktu SD.

cerita itu menceritakan seorang peternak muda yang berkhayal, di pagi hari dia pergi untuk memerah susu sapi, dia membawa sebuah ember dan memerah susu sapi hingga ember itu penuh, diperjalanannya pulang ia berteduh dibawah pohon, pikirnya "disini sangat sejuk, biarlah aku istirahat sebentar". Ia meletakan ember berisi susu itu disampingnya dan menyandarkan punggungnya ke pohon itu, ia memandang ember penuh susu itu dan berkhayal hingga tertidur, pikirnya, "Susu ini akan kujual dan hasilnya akan kutabung, setelah sudah mencukupi aku akan membeli sapi kepunyaanku sendiri, setelah itu aku akan beternak sapi dan menghasilkan banyak susu, aku akan menjadi peternak sapi yang kaya dan mempunyai banyak pekerja, setelah itu aku akan menikah dengan seorang wanita cantik, mempunyai banyak anak dan hidup bahagia", fyuuhh.. angin bertiup kencang menyambar pohon itu, sebuah buah apel jatuh tepat mengenai kepalanya, ia tergaket dari tidurnya, tangannya tak sengaja mendorong ember itu dan semua susu yang sudah diperahnya dengan susah payah tumpah ke tanah.

Rick Warren dalam 'Purpose Driven Life' halaman 213-220 (hari ke-25)

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.
II Korintus 4:17

Api penderitaanlah yang menghasilkan emas dari kesalehan. Madame Guyon

Allah memiliki suatu tujuan dibalik segala masalah.
Dia menggunakan keadaan-keadaan untuk mengembangkan karakter kita. Sebetulnya, dia lebih bergantung pada keadaan untuk menjadikan kita serupa dengan Yesus ketimbang pada kegiatan kita membaca Alkitab. Alasannya jelas: anda menghadapi berbagai keadaan 24 jam sehari.

Sore itu hujan rintik-rintik mengantar Patrik pulang ke asrama tempat tinggalnya, dia seorang mahasiswa yang hidup jauh dari kampung halaman dan keluarganya. Dengan lelah ia meletakan tas yang penuh dengan buku diatas meja belajarnya, dengan tergesa-gesa ia mengganti pakaian dan segera berbaring di tempat tidurnya dengan harapan lelah yang ia rasakan segera terobati. pikirnya: 'mengapa aku begitu lelah?', ''seandainya tadi nilai ujianku A, B atau setidaknya C, pastinya aku tidak frustasi seperti ini, frustasi ini membuat aku begitu lelah dan hanya ingin tidur saja rasanya, hmm.. tapi ujian belum selesai, besok ada 2 mata ujian yang harus kuhadapi, yah.. Tuhan tolonglah aku''. 

Dia berdiam diri di dalam kamarnya yang gelap, hanya satu lampu kecil menerangi kamar itu. dia menatap ke langit2 kamarnya sambil memikirkan dosa yang sudah di perbuatnya, ia memandang seekor cicak yang berdiam diri, dalam khayalan cicak itu bertanya kepadanya, 'mengapa engkau melamun dalam kegelapan?' dia memulai percakapan dengan cicak itu dan berkata 'mungkin selama ini tanpa aku sadari, aku hidup dalam kegelapan'. 'apa yang kau pikirkan sekarang?' sahut cicak itu, 'aku takut hidupku tidak berkenan di hadapanNya'.

Cicak itu tersenyum.. 'ckckc.. tahukah kau kawanku, aku sudah berkeliling dari rumah ke rumah dan menemui banyak anak manusia, suatu saat aku melihat seorang manusia yang hidupnya hanya memikirkan kesenangan dunia, ia memanjakan dirinya dengan kepuasan dan menjadi sahabat baik dunia ini, ia hanya memikirkan tentang dirinya dan kesenangannya, apa yang dilakukannya hanya menuruti keinginan dagingnya. suatu malam ia berbaring di tempat tidurnya dan menatapku, aku bertanya kepadanya, 'kawanku tidak takutkah engkau akan apa yang engkau lakukan?, apakah engkau tidak merasakan berat beban dosa dari perbuatan yang engkau lakukan?, sahut manusia itu kepadaku, 'apakah beban dosa itu? seberapa beratkah dosa itu? beritahu kepadaku hai penghuni dinding kamarku, sebab aku tidak pernah merasakan berat beban itu di pundakku', aku pun pergi meninggalkanya tanpa menghiraukan pertanyaanya.

Dengan sedikit berpikir dia bertanya kepada cicak itu,'mengapa aku merasakan hal yg berbeda dengan manusia itu? aku merasa bersalah dengan setiap dosa yang kuperbuat, akupun malu kepadaNya karna terus mengulang kesalahanku' apa yang salah denganku?,cicak itu senyum dan berkata, 'hai kawanku tahukah kamu mengapa aku meninggalkan manusia itu tanpa memperdulikan pertanyaannya, itu karena aku tidak ingin bercakap-cakap kepada orang yang sudah mati, dan aku senang bercakap-cakap denganmu karna engkau masih hidup, bukan seperti manusia yang kuceritakan tadi. dengan bingung dia menyahut,'apakah maksudmu hai cicak?', engkau manusia yang berakal budi, mengapa engkau tidak mengerti? tahukah engkau jikalau seseorang yang sudah mati tidak merasakan sesuatu apa-apa, apakah yang dirasakan orang mati jika engkau meletakan beban seratus kilogram diatas tubuhnya?, bukankah dia tidak merasakan apa2? demikianlah manusia itu, sebab rohnya sudah lama mati sehingga ia tidak merasakan beban dosa yang di perbuatnya, sesungguhnya jalan hidupnya adalah menuju kebinasaan, dan engkau, engkau masih hidup kawanku, hidup ini adalah perjuangan, berjuanglah terus dalam hidupmu agar berkenan dihadapanNya, janganlah menyerah dan jangan putus asa.

dia menoleh ke arah lampu kamarnya yang redup dan menatap lampu itu tanpa berkedip, iapun memejamkan matanya dan sesekali membuka matanya, sejam berlalu tetapi ia belum dapat terlelap, terlalu banyak yang ia pikirkan sehingga hatinya resah, ia mempunyai terlalu banyak masalah dan ia merasa seakan-akan Tuhan telah meninggalkannya.

Cick..cick..cickcickcick, suara cicak di dinding kamarnya menyadarkannya, kembali ia menatap cicak itu dan terbawa ke dalam khayalan, dalam khayalannya ia bercerita pada cicak itu. 'tahukah engkau hai cicak yang bijaksana, sepanjang hidupku aku merasakan banyak berkat Tuhan, hampir setiap doaku di jawabnya dan apa yang aku minta selalu diberikanNya, aku merasakan hadirat dan kasihNya, hidupkupun selalu berhasil. tetapi lihatlah keadaanku sekarang aku diselimuti banyak permasalahan bahkan doaku sepertinya hanya aku ucapkan sia-sia di udara, Dia seperti menyembunyikan wajahNya dihadapanku, aku merasakan masa seperti masa kekeringan panjang yang melanda negri.

'ckckc..' cicak itu berjalan 3 langkah dan melihatnya, 'ckckc.. apakah yang menggelisahkan hatimu hai manusia?' belum cukupkah perbuatan ajaibNya dihadapanmu? mengapa engkau kurang percaya?.. dia menjawab:' hai cicak yang bijaksana beritahukan apakah maksud perkataanmu itu?'.. Engkau seorang yang pandai masakan engkau bertanya kepadaku seekor cicak yang hanya menumpang di rumahmu? lihatlah betapa sayangnya seorang ayah kepada anaknya ketika anak itu dalam masa pertumbuhannya, apa yang dimintainya selalu diberikan oleh ayahnya bahkan hal-hal yang egoispun di penuhi oleh ayahnya, sepanjang hari ayahnya memeliharanya dan memberikan yang terbaik kepadanya, seorang anak kecil ini bangga akan ayahnya dan merasakan selalu kehadiran ayahnya disampingnya. anak itu pun beranjak dewasa, ayahnya telah mengajarinya banyak hal dalam kehidupan dan ayahnya yakin bahwa anaknya dapat melaksanakan hidupnya dengan baik dan membawa kebanggaan baginya, ayahnya mempercayakan kehidupannya untuk ia jalani. sepanjang hidup dewasanya ia mengalami banyak hal yang menyulitkannya, apa yang ia minta kepada ayahnya tidak lagi dipenuhi oleh ayahnya, dalam kesulitannya ia berteriak kepada ayahnya tetapi ayahnya seperti memalingkan telinganya, iapun berusaha menjalani hidupnya dalam kesusahan dan belajar dari kehidupan yang di jalaninya sambil terus berseru kepada ayahnya, hari lepas hari ia menjadi seorang yang kuat, seorang yang boleh dikatakan benar-benar dewasa dan seseorang yang hidup menyenagkan hati ayahnya, iapun mengerti kalau ayahnya tidak pernah meninggalkannya sendirian dan apa yang trjadi dalam hidupnya adalah rencana seorang ayah yang hebat yang terus memandang kehidupan anaknya walau ia kadang tidak mengetahui hal itu.

suasana menjadi hening beberapa saat, sambil tersenyum bahagaia dia menyahut cicak itu,' hai cicak yang bijaksana, sekarang nyata bagiku kasih Tuhan dalam hidupku yang tidak bekesudahan, Ia yang dulu memberkatiku, Ia juga yang sekarang akan memeliharaku, Ia tidak berubah dulu, sekarang, dan selamanya sebab Ia adalah Tuhanku yang mengasihiku. ckckckc.. cicak itu tersenyum dan meninggalkanya. Dia memalingkan wajahnya menatap lampunya yang redup, memejamkankan matanya dan terlelap dalam tidurnya. (rudolf s bonay)

Makhluk hidup apakah yang pertama hidup dunia? pertanyaan ini sering kali dipertanyakan dan ada banyak perdebatan mengenai hal ini. Terutama mereka yang meyakini kebenaran Alkitab dan mencoba mencari tahu kebenerannya melalui Ilmu pengetahuan.

Sains adalah ilmu pasti yang didasarkan pada fakta yang terukur dan dapat dibuktikan secara matematis atau berdasarkan uji coba/eksperimen, tentu suatu fakta yang dibuktikan secara eksakta mempunyai nilai kebenaran. 


Frankfurt 16.feb2009

Followers