Taxi di kota Jayapura
Ketika mengitari kota bandung menggunakan angkot, ada seorang anak kecil menggunakan seragam sekolah duduk di depan di samping supir angkot itu, ia meminum es sirup sambil bercakap-cakap dengan supir, dari percakapan mereka terlihat bahwa supir angkot itu adalah bapaknya. Aku tersenyum melihatnya....

Sore itu sehabis mandi, aku sedang duduk-duduk diruang tamu sambil menonton TV. Sore itu sekitar jam 5 sore, acara favoritku tayang jam 7 malam waktu Papua, Satria Baja Hitam, aku tidak sabar menunggu kelanjutan episode sebelumnya,
tidak sabar menunggu Kotaro Minami berubah menjadi Satria Baja Hitam dengan ritual-nya yang keren, apakah dia akan kembali mengeluarkan pedang matahari dari sabuknya?.

Aku sedang serius menonton tv ketika bapak baru pulang dari "narik" taxi (di Jayapura istilah taxi digunakan untuk menyebut angkot), sudah rutinitas bagi bapak jika sore hari pulang untuk makan, istirahat sebentar & kemudian narik lagi. Dan sudah rutinitas juga, aku diajak ikut narik di sore hari, biasanya Mama yang meminta bapak untuk mengajakku, entah kenapa? mungkin agar ketika pulang aku sudah tidur & tinggal digendong menuju tempat tidur. 

Kadang aku suka ikut bapak narik entah disiang hari atau disore hari, aku duduk di depan dengan seat belt terpasang erat, sambil mendengar radio, mengitari Jayapura-Hamadi-Entrop dan menghampiri penumpang yang sudah menunggu di pinggir jalan.

Hari itu berbeda, aku diperhadapkan dengan keputusan ikut bapak "narik" atau menonton Satria Baja Hitam yang tayang di hari itu, aku akan ketinggalan cerita, karena biasanya setelah menonton serial ini, aku dan anak-anak kecil lainnya akan menceritakannya kembali dan mempraktekan gaya Satria Baja Hitam itu. 

Namun bapak membujukku, ada satu kalimat pertanyaan bapak yang masih aku ingat? "Mau nonton film atau beng-beng sama coca-cola?" ternyata bapak tau kelemahanku, beng-beng adalah makanan kesukaanku & coca-cola adalah minuman yang aku puja. Antara Satria Baja Hitam atau beng-beng & coca-cola ternyata aku lebih memilih pilihan kedua.

Aku segera mengikuti bapak, masuk ke taxi, memasang seat belt dan senyum-senyum sendiri menunggu realisasi janji bapak. Aku tidak ingat apalagi yang kemudian terjadi, tapi bapak merealisasi janjinya, aku ingat kami berhenti di toko di kota jayapura dan bapak membelikanku beng-beng & coca-cola, mungkin setelah makan & minum aku langsung tertidur lelap.

0 komentar:

Followers