Semua Indah


mungkin suatu saat aku kaget dan terbangun dan menyadari kalau semuanya hanyalah mimpi. ah lucu sekali hidup ini..

hari itu aku berjalan jalan di kota, setelah hari yang membosankan dan jenuh di universitas, kurasa saatnya untuk sedikit santai dan menikmati cuaca yang tumben sedang bagus. Hari itu di bremen.

setelah keliling kota bremen yang kecil, aku masuk di gereja tua yang megah itu, gereja itu tempat aku beristirahat, termenung, sambil mendengar musik khasnya ditemani oleh para lansia, kulihat kearah salib kristus yang indah itu, aku terpesona, betapa baiknya Tuhan itu.

ah lucu sekali..

kaleng bekas itu kumasukan ke karung bersama teman-temanku, kami memasukan batu ke dalam kaleng yang kemudian di pres agar sewaktu ditimbang agak lebih berat dan tentu saja menghasilkan uang yang lebih banyak. Kami juga suka menguliti kabel listrik yang dibawa temanku entah darimana hanya untuk mendapatkan tembaga untuk dijual.

Natal tiba, saatnya untuk operasi di pasar, operasi besar-besaran para pencuri cilik yang tidak punya uang untuk membeli kembang api. Sebelum mencuri kami mendengar arahan dari sang master teman kami yang paling ahli, sarannya pakailah celana yang memiliki banyak saku, kalau perlu pakai jaket, semakin banyak saku semakin banyak kemungkinan untuk menyembunyikan hasil, sasaran empuk adalah pedagang yang sedang sibuk melayani pelanggan, bekerja-samalah dan saling membantulsh.

jadilah hebat, jangan penakut, jika dipalak seseorang yang lebih besar darimu, larilah secepat mungkin, kemungkinan dia malas untuk mengejarmu, lagipula dia tahu kalau uang disakumu tidak seberapa, kalau dipalak seseorang yang kira-kira seumur denganmu, lawanlah, gertak nyalinya, kemungkinan nyalinya akan ciut dan menakutimu.

harus pintar berbicara dan bermain sandiwara, kalau tertangkap basah sedang mencuri, jangan panik dan lari, berpura-puralah ingin membelinya, keluarkan dompetmu yang kosong itu, tawar-menawar dengan si pedagang, dan berpura-pura kalau harga tidak cocok, pergilah dengan santai, stay cool.

memang..

Mukhlis temanku yang sama-sama mempunyai hobby memancing ikan, kami selalu mancing bersama dan menikmati hasil kami bersama-sama, dia hebat dalam memancing, memang nenek moyang kami adalah pelaut, dia orang makassar kelahiran papua.

Setelah bosan mancing dilaut, kami mendapat lokasi terbaru memancing ikan mujair, dengan umpan cacing tanah hasil kami lumayan banyak, tetapi walau banyak ikan mujair itu sangat kecil, hari pertama kami menggoreng ikan itu, aku membersihkannya dia menyiapkan nasi dan bumbu khasnya untuk makan malam kami. Esoknya hasil kami sama, ikan di tempat itu semuanya masih kecil-kecil, kami melihat kolam besar di depan sebuah rumah, kami memandangi kolam itu, ikan mujair gemuk memamerkan tubuhnya, "ini kolam privat punya orang, kalau kami memancing disini pasti kami akan dimarahi", aku masih berpikir mukhlis sudah membuang pancingnya belum satu menit dia sudah mengangkat 4 mujair gemuk, pancingnya memang memiliki 2 kail, sekali buang pancing dia bisa mendapat 2 ikan, tanpa basi-basi akupun mengikutinya, ah kenyang sekali malam itu.

kupandang pesawat itu, ah tinggi sekali pesawat itu terbang, kemana ia akan pergi, pastinya ia pergi ke tempat yang jauh. aku tidak pernah naik pesawat, "orang yang naik pesawat pastilah adalah orang-orang hebat" pikirku saat itu. Pesawat suatu saat aku akan menaikimu.

Followers