Rick Warren dalam 'Purpose Driven Life' halaman 213-220 (hari ke-25)
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. II Korintus 4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. II Korintus 4:17
Api penderitaanlah yang menghasilkan emas dari kesalehan. Madame Guyon
Allah memiliki suatu tujuan dibalik segala masalah.
Dia menggunakan keadaan-keadaan untuk mengembangkan karakter kita. Sebetulnya, dia lebih bergantung pada keadaan untuk menjadikan kita serupa dengan Yesus ketimbang pada kegiatan kita membaca Alkitab. Alasannya jelas: anda menghadapi berbagai keadaan 24 jam sehari.
Yesus memperingatkan kita bahwa kita akan menghadapi aneka masalah di dunia (Yoh 16:33 AITB). tidak ada seoangpun yang kebal terhadap penderitaan atau terlindungi dari penderitaan, dan tidak seorangpun berselancar melalui kehidupan dengan bebas masalah. setiap kali anda memecahkan suatu masalah, masalah lain sudah menanti untuk muncul. tidak semua masalah itu besar, tetapi semuanya penting didalam proses pertumbuhan yang disiapkan Allah bagi anda. Petrus meyakinkan kita bahwa masalah-masalah itu normal, dengan mengatakan," Janganlah bingung atau heran, apabila kelak saudara mengalami cobaan-cobaan yang hebat, sebab yang akan menimpa saudara bukanlah sesuatu yang aneh atau luar biasa (1Petrus 4:12 FAYH).
Allah memakai masalah-masalah untuk menarik anda lebih dekat kepada diriNya. alkitab mengatakan,"Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya (Maz 34:18 AITB)". Pengalaman-pengalaman penyembahan anda yang paling hebat dan mendalam mungkin adalah dalam masa-masa tergelap Anda-yakni ketika anda patah hati, ketika anda merasa ditinggalkan, ketika anda tidak dipilih, ketika penderitaannya luar biasa-dan anda datang kepada Allah sendiri. selama penderitaanlah kita belajar untuk menaikan doa-doa kita yang paling murni, sepenuh hati, dan jujur kepada Allah. Ketika kita berada didalam penderitaan, kita tidak memiliki tenaga untuk menaiki doa-doa yang dangkal.
Joni eareckson Tada menulis,"ketika kehidupan menyenangkan kita mungkin meluncur lewat dengan mengetahui tentang Yesus, dengan meniru Dia dan mengutip perkataanNya serta membicarakan-Nya. tetapi dalam penderitaan kita akan mengenal Yesus." Kita mempelajari berbagai hal tentang Allah didalam penderitaan karena tidak bisa kita pelajari dengan cara lain.
Allah tentu saja bisa mencegah agar Yusuf tidak masuk penjara (Kej 39:20-22), mencegah agar Daniel tidak dimasukan ke dalam gua singa (Daniel 6:16-23), mencegah agar Yeremia tidak dimasukan ke dalam perigi (Yer 38:6), mencegah agar Paulus tidak mengalami karam kapal tiga kali (2 kor 11:25), dan mencegah tiga pemuda ibrani agar tidak dibuang dalam perapian yang menyala-nyala(Dan 3:1-26) tetapi Allah tidak melakukannya. Allah membiarkan masalah-masalah tersebut terjadi, dan sebagai hasilnya setiap orang tersebut ditarik semakin lebih dekat kepada Allah.
Masalah-masalah mendorong kita untuk memandang kepada Allah dan bergantung padaNya dan bukan pada diri kita sendiri. Paulus memberikan kesaksian tentang hal ini:"Kami merasa, bahwa ajal kami hampir sampai. Kami sadar bahwa kami tidak berdaya menolong diri sendiri. Tetapi hal itu baik, sebab dengan demikian kami menyerahkan segala seuatunya kedalam tangan Allah. Hanya Dialah yang dapat menyelamatkan kami(2Korintus 1:9 FAYH). Anda tidak akan pernah mengetahui bahwa Allah itulah satu-satunya yang anda butuhkan sebelum Allah menjadi satu-satunya yang anda miliki.
Apapun penyebabnya, tidak ada sesuatu pun masalah yang bisa terjadi tanpa izin Allah. segala sesuatu yang terjadi atas seorang anak Allah sudah disaring oleh Bapa, dan dia bermaksud menggunakannya bagi kebaikan meskipun iblis dan yang lainnya memaksudkannya untuk keburukan.
Karena Allah adalah pemegang kendali tertinggi, kecelakaan-kecelakaan hanyalah kejadian-kejadian di dalam rencana baik Allah bagi Anda. karena setiap hari dari kehidupan anda sudah tertulis pada penanggalan Allah sebelum anda dilahirkan(Maz 139:16), segala sesuatu yang terjadi pada anda memiliki manfaat rohani. Segala sesuatu! Roma 8:28-29 menjelaskan alasannya:"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya.
MEMAHAMI ROMA 8:28-29
Inilah salah satu nas didalam Alkitab yang paling banyak dikutip dan dipahami secara salah. Nas ini tidak berkata," Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan hasil sesuai dengan keinginanku." Jelas ini tidak benar. Nas tersebut juga tidak berkata, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan akhir yang bahagia di dunia." Ini juga tidak benar. Ada banyak akhir yang tidak bahagia di dunia.
Kita hidup didalam sebuah dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Hanya di surga segala sesuatu dikerjakan secara sempurna seperti yang Allah inginkan. Karena itu kita disuruh berdoa, "Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga (Mat 6:10). Untuk memenuhi sepenuhnya Roma 8:28-29 anda harus melihatnya frasa demi frasa.
"Kita tahu" : Pengharapan kita pada masa-masa yang sulit tidak didasarkan pada cara berpikir positif, cara berpikir khayal, atau optimisme alamiah. Pengharapan kita merupakan suatu kepastian yang didasarkan pada kebenaran-kebenaran bahwa Allah sepenuhnya memegang kendali atas alam semesta kita dan bahwa Dia mengasihi kita.
"bahwa Allah...mendatangkan" : Ada Perancang Agung dibalik segala sesuatu. Kehidupan anda bukanlah hasil dari peluang acak, nasib, atau keberuntungan. ada sebuah rencana induk. sejarah adalah kisah-Nya. Allah yang berkuasa. Kita membuat kesalahan, tetapi Allah tidak pernah membuat kesalahan. Allah tidak bisa membuat kesalahan, karena Dia adalah Allah.
"segala sesuatu" : rencana Allah bagi kehidupan anda meliputi segala yang terjadi pada anda, termasuk kesalahan-kesalahan, dosa-dosa, dan luka hati anda. juga meliputi sakit penyakit, hutang, bencana, perceraian, dan kematian orang-orang yang dikasihi. Allah bisa mendatangkan kebaikan dari kejahatan yang terburuk. Dia melakukannya di Kalvari.
"turut bekerja" : tidak secara terpisah atau tersendiri. peristiwa-peristiwa didalam kehidupan anda turut bekerja didalam rencana Allah. peristiwa-peristiwa tersebut bukan kejadian yang terpisah, melainkan bagian yang saling bergantung dari proses untuk menjadikan anda serupa dengan Kristus. Untuk membuat kue anda harus menggunakan tepung, garang, telur mentah, gula dan minyak. Kalau dimakan secara terpisah, masing-masing bahan tersebut tidak enak rasanya bahkan pahit. tetapi pangganglah bahan-bahan itu bersama-sama dan bahan-bahan tersebut menjadi lezat. jika anda mau memberikan kepada Allah segala pengalaman anda yang tidak enak dan tidak menyenangkan, Dia akan mencampurnya untuk kebaikan.
"untuk... kebaikan" : ini bukan mengatakan bahwa segala sesuatu didalam kehidupan adalah baik. Banyak dari kejadian didalam dunia kita adalah jahat dan buruk, tetapi Allah adalah ahli untuk mendatangkan kebaikan dari hal itu. Dalam daftar silsilah Yesus Kristus (Mat 1:1-16), empat wanita dimasukan: Tamar, Rahab, Rut dan Betsyeba. Tamar merayu ayah mertuanya sampai ia hamil. Rahab ialah seorang pelacur. Rut bahkan bukan seorang Yahudi dan melanggar hukum dengan mengawini seorang laki-laki Yahudi. Betsyeba melakukan perzinahan dengan Daud yang menyebabkan kematian suaminya. Ini benar-benar bukan reputasi yang baik, tetapi Allah mendatangkan kebaikan dari keburukan, dan Yesus datang melalui garis keturunan mereka. Tujuan Allah jauh lebih besar ketimbang masalah kita, penderitaan kita, dan bahkan dosa kita.
"bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil" : Janji ini hanyalah bagi anak-anak Allah. Ini bukan untuk semua orang. segala sesuatu mendatangkan keburukan bagi mereka yang hidup berlawanan dengan Allah dan yang mendesak untuk mengikuti keinginan mereka sendiri.
"sesuai dengan rencana Allah" : Apakah rencana itu? agar kita menjadi "serupa dengan gambaran Anak-Nya." segala sesuatu yang Allah izinkan terjadi didalam kehidupan diizinkan demi rencana tersebut!
MEMBANGUN KARAKTER SERUPA DENGAN KRISTUS
Kita adalah bagaikan batu permata, yang dibentuk dengan palu dan pahat penderitaan. Jika palu seorang batu ahli batu permata tidak cukup kuat untuk merontokan bagian pinggir kita yang kasar, Allah akan memakai sebuah palu godam. Jika kita benar-benar keras kepala, Allah akan memakai palu pelobang beton. Allah akan memakai apapun yang diperlukan.
Semua masalah merupakan kesempatan untuk membangun karakter, dan semakin sulit masalahnya, semakin besar potensi untuk membangun otot-otot rohani dan serat moral. Paulus berkata, "kita tahu bahwa penderitaan-penderitaan ini menghasilkan kesabaran. dan kesabaran menghasilkan karakter (Roma 5:3-4 NCV)." apa yang terjadi secara lahiriah didalam kehidupan anda tidaklah sepenting apa yang terjadi secara batiniah. Keadaan anda bersifat sementara, tetapi karakter anda akan kekal.
Alkitab sering membandingkan pencobaan dengan api pemurni logam yang membakar segala yang tidak murni. Petrus mengatakan,"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu-yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana (1petrus 1:7a AITB). seorang pengrajin perak ditanyai, "bagaimana anda tahu bahwa perak itu murni? Dia menjawab, "bila saya melihat bayangan diri saya didalamnya." Bila anda sudah dimurnikan oleh pencobaan, orang-orang bisa melihat bayangan Yesus di dalam diri anda. Yakobus mengatakan, "di bawah tekanan, kehidupan imanmu dipaksa keluar dan menunjukan warna aslinya (Yak 1:3 Msg)."
Karena Allah ingin menjadikan anda serupa dengan Yesus, Dia akan membawa anda melewati pengalaman-pengalaman yang sama seperti yang Yesus alami. Ini meliputi kesunyian, pencobaan, tekanan, kecaman, penolakan, dan banyak penderitaan lainnya. Alkitab mengatakan Yesus "telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya" dan "mencapai kesempurnaan-Nya (Ibrani 5:8-9)." Mengapa Allah harus membebaskan kita dari apa yang Dia izinkan Anak-Nya sendiri alami? Paulus mengatakan, "Kita mengalami persis seperti apa yang Kristus alami. Jika kita mengalami masa-masa sulit bersama Dia, maka kita pasti akan mengalami masa-masa yang baik bersama Dia!(Roma 8:17 Msg)."
MENANGGAPI MASALAH-MASALAH SEPERTI YESUS MENANGGAPINYA
Masalah-masalah tidak secara otomatis menghasilkan apa yang Allah maksudkan. Banyak orang menjadi kecewa, dan bukannya menjadi lebih baik, serta menjadi tidak pernah bertumbuh. Anda harus menanggapi seperti cara Yesus menanggapi.
Ingatlah bahwa rencana Allah itu baik. Allah mengetahui apa yang terbaik bagi anda. Allah memberi tahu Yeremia, " Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadaMu hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11)." Yusuf memahami kebenaran ini pada saat dia memberi tahu saudara-saudaranya yang telah menjualnya dalam perbudakan "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah mereka-rekakannya untuk kebaikan (Kej 50:20) ". Hizkia menyuarakan perasaan yang sama tentang penyakit yang mengancam nyawanya" "sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku (Yes 38:17)". Kapan pun Allah mengatakan tidak terhadap permohonan Anda akan keringanan, ingatlah, "Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya (Ibrani 12:10b AITB)".
Penting bahwa anda tetap memfokus pada rencana Allah, bukan pada penderitaan atau masalah anda. Inilah cara Yesus menanggung penderitaan disalib, dan kita didorong untuk mengikuti teladan-Nya:"Arahkanlah pandangan saudara kepada Yesus, pemimpin dan pelatih kita. Ia telah rela mengalami kematian yang hina di kayu salib, karena Ia tahu bahwa kelak akan ada sukacita bagi-Nya (Ibrani 12:2a FAYH)." Corrie ten Boom, yang menderita didalam sebuah kamp maut Nazi, menjelaskan tentang kuasa dari memfokus: "Jika anda memandang kepada dunia anda akan menderita. Jika anda memandang diri sendiri, anda akan tertekan. Namun jika anda memandang Kristus, anda akan menang!" fokus anda akan menentukan perasaaan-perasaan anda. Rahasia ketekunan ialah mengingat bahwa penderitaan anda bersifat sementara, tetapi upah anda kekal. Musa tekun menjalani kehidupan yang penuh masalah "sebab pandangannya ia arahkan kepada upah (Ibrani 11:26)." Paulus tekun menanggung kesulitan dengan cara yang sama. Dia berkata, "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari penderitaan kami (2 kor 4:17 AITB)."
Jangan menyerah pada pemikiran pendek. tetaplah memfokus pada hasil akhirnya: "Jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia... penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Roma 8:17 AITB)."
Bersukacitalah dan mengucap syukur. alkitab menyuruh kita untuk "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah didalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tes 5:18 AITB)." Bagaimana mungkin? perhatikan bahwa Allah menyuruh kita untuk mengucap sukur"dalam segala hal" bukan "atas segala ha." Allah tidak meminta anda bersyukur atas kejahatan, atas dosa, atas penderitaan, atau atas akibat-akibat menyakitkan dari hal-hal tersebut di dunia. sebaliknya, Allah ingin anda mengucap syukur pada-Nya karena Dia akan memakai masalah-masalah anda untuk menggenapi tujuanNya.
Alkitab mengatakan, "bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!(Fil 4:4)." alkitab tidak mengatakan, "bersukacitalah atas penderitaanmu." itu merupakan masokisme (kepuasan yang diperoleh dari penderitaan). anda bersukacita "dalam Tuhan" tanpa peduli apapun yang terjadi, anda bisa bersukacita di dalam kasih, perhatian, hikmat, kuasa, dan kesetiaan Allah. Yesus berkata, "bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga (Luk 6:23 AITB)."
Kita juga bisa bersukacita karena kita mengetahui bahwa Allah melewati penderitaan itu bersama kita. Kita bukan melayani Allah yang jauh dan acuh tak acuh, yang mengucapkan kata-kata klise yang membesarkan hati hanya dari pinggir lapangan yang aman. Sebaliknya, Allah masuk kedalam penderitaan kita. Yesus melakukannya didalam Inkarnasi, dan Roh-nya melakukannya didalam kita sekarang. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri.
Menolak untuk menyerah. Bersabar dan bertekunlah. Alkitab mengatakan, "Biarlah proses tersebut berlanjut sampai ketekunanmu berkembang penuh, dan kamu akan menemukan bahwa kamu telah menjadi manusia-manusia yang berkarakter dewasa... tanpa kelemahan (Yak 1:3-4 Ph)."
Pembentukan karakter merupakan proses yang lambat. kapanpun kita berupaya menghindar atau melarikan diri dari kesulitan didalam kehidupan, kita memotong proses tersebut, menunda pertumbuhan kita, dan sebenarnya berakhir dengan jenis penderitaan yang lebih buruk, yaitu jenis yang tidak bernilai yang mengiringi tindakan menolak dan menghindar. Bila anda memahami hasil-hasil kekal dari pengembangan karakter anda, anda akan lebih sedikit menaikkan doa-doa "bebaskan aku" ("Tolong aku merasa enak") dan lebih banyak menaikan doa-doa "bentuklah aku" ("pakailah ini untuk menjadikanku lebih serupa dengan engkau").
Anda mengetahui bila anda sedang menjadi dewasa bila anda mulai melihat tangan Allah didalam lingkungan kehidupan yang acak, membingungkan, dan sepertinya tanpa arti.
Jika anda sedang menghadapi penderitaan sekarang, jangan bertanya, 'Mengapa aku?" tetapi bertanyalah, "Apa yang engkau inginkan agar aku pelajari?" kemudian percayailah Allah dan tetap melakukan apa yang benar. "Kamu perlu bertekun, tetap dalam rencana Allah supaya kamu akan berada di sana untuk penggenapan yang di janjikan (Ibr 10:36Msg)." Jangan menyerah, bertumbuhlah!
Saya berharap anda juga diberkati.
0 komentar:
Post a Comment