Edisi Bunga
Seperti pohon muda yang ditebang, sayang sekali. Pohon kebahagiaan di masa depan, terlalu sering diterpa badai, daunnya sudah berguguran. aku ingin menyiramnya, memberinya pupuk, tetapi kenapa kau tebang. ah.. sayang sekali. Ia sudah mati sekarang. oh.. mimpi bahagiaku hilang dibawa angin waktu.
kebun kita, kita tanam bersama tanaman-tanaman itu, kita pelihara bersama. Aku harus pergi sebentar, sabarlah, rawatlah kebun kita. Sayang seribu sayang, hasil keringat kita kau beri kepada orang lain, milikku kini bukan milikku lagi, kebunku sayang, hasil keringatku, kau bukan milikku lagi. mungkin kau terlalu lama kutinggalkan.
Bunga hati, layu tidak tumbuh lagi, tak ada yang menyirami, kini jadi racun di hati, menyiksa setiap hari, tetapi engkau tetap bunga, indah yang pernah tumbuh di hati. oh.. bunga hati, kenapa engkau pergi?.
0 komentar:
Post a Comment