Aku tidak mengingat dengan pasti sudah berapa kali aku bertemu dengan" bayangan hitam" itu, bayangan yang selalu menggangguku. Aku ingin menceritakan beberapa pengalamanku bertemu dengan "bayangan" itu, hal ini benar-benar terjadi dalam hidupku.

Waktu itu di asrama SMA 3 buper waena Jayapura, SMA pertamaku sebelum aku pindah sekolah. Aku masih kelas satu SMA, aku tinggal sendiri di kamar extra barak F, normalnya kamar di asrama berpenghuni empat orang. Aku bukan seorang yang penakut dengan hantu, setan, pocong atau apapun jenisnya itu. Banyak cerita menakutkan mengenai sekolah di puncak gunung itu, cerita-cerita itu diperkuat dengan banyaknya siswa-siswi yang "kerasukan roh jahat" ditambah atmosfer asrama dimalam hari yang begitu mencekam.

Hari itu minggu-minggu ujian disekolah, esok harinya aku akan menghadapi ujian matematika, malam itu aku belajar hingga larut malam di kamarku yang sempit. Temanku Lucken Sikoway sering bermain dan bermalam di kamarku, ia termasuk teman karibku di sekolah yang senang menyanyikan lagu-lagu pujian dari Nyanyian rohani dan Kidung Jemaat, malam itu ia tertidur dikamarku. aku masih belajar ditengah kesunyian malam itu, yang aku dengar hanyalah suara desahan pohon yang tertiup angin, "sudah hampir jam 12, baiklah aku istirahat saja sekarang, besok aku lanjutkan lagi belajarnya pagi-pagi", pikirku. Aku segera menutup buku, dan berbaring di tempat tidurku. Meja belajarku terletak tepat didekat tempat tidurku, di bawah kakiku ketika aku tidur. malam itu aku gelisah dan susah untuk tidur, aku berbaring kekanan dan kekiri berkali-kali, sekali aku membaringkan kepala ke kiri aku melihat "bayangan hitam" sosok pria itu di bawah kakiku, ia sedang duduk di bangku dekat meja belajarku dan melihatku, aku pun tidak dapat bergerak, aku ingin berteriak namun tidak dapat, ia terus memandangiku, dalam hati aku menyebut nama Tuhan, "Yesus..", "Yesus" dan lebih kencang lagi aku berteriak dalam hatiku "Yesus".., aku terlepas dari "ketindisan" itu, segera aku menoleh kepada bayangan itu, ia berdiri seketika, berjalan selangkah dan lenyap. aku lembali berdoa dan mencoba untuk tidur.

Bayangan itu mungkin mengikutiku atau ia hanyalah khayalanku, tetapi aku benar-benar melihatnya, itu adalah bayangan hitam sesosok pria yang sama, yang aku lihat berkali-kali. Malam itu di Rumahku di Argapura Jayapura, aku baru selesai membaca buku dan berbaring ditempat tidurku. Dikamarku terdapat sebuah kalender bergambar topeng bali, bermata besar dan bertaring panjang yang sangat menyeramkan. Aku teringat perkataan temanku, " "roh-roh jahat" itu dapat bersemayam di sebuah gambar, janganlah memasang terlalu banyak gambar (poster) di kamarmu" katanya. aku tidak sepenuhnya mempercayainya tetapi ini yang terjadi, kalender itu tepat disamping tempat tidurku, setiap aku menoleh, mataku tertuju pada gambar itu, kembali aku membalikan badanku membelakanginya, seketika aku merasa badanku seperti diselimuti beban ratusan kilo, aku melihat bayangan hitam itu tepat diatas kepalaku, ia memandang kepadaku dan menyelimutiku dengan bayangannya, aku tidak dapat bergerak dan berbuat apa-apa, kembali aku menyebut nama Tuhan, "Yesus.. Yesus", seketika itu juga ia lenyap dari hadapanku, aku kembali lega dan mencoba untuk tidur.

Cerita diatas hanya sebagian kecil dari serangkaian kejadian aneh lainnya, mungkin aku akan menceritakannya di lain waktu. Siapakah "Bayangan Hitam" itu?, yang jelas aku tidak ingin lagi menemuinya..

berkhayal itu terlalu mudah, siapa saja bisa berkhayal dan khayalan itu sesuatu yang indah. Cerita itu masih teringat dibenak saya, waktu itu ketika saya masih di sekolah dasar, cerita ini ada di buku pelajaran bahasa indonesia, salah satu pelajaran yang paling saya sukai sewaktu SD.

cerita itu menceritakan seorang peternak muda yang berkhayal, di pagi hari dia pergi untuk memerah susu sapi, dia membawa sebuah ember dan memerah susu sapi hingga ember itu penuh, diperjalanannya pulang ia berteduh dibawah pohon, pikirnya "disini sangat sejuk, biarlah aku istirahat sebentar". Ia meletakan ember berisi susu itu disampingnya dan menyandarkan punggungnya ke pohon itu, ia memandang ember penuh susu itu dan berkhayal hingga tertidur, pikirnya, "Susu ini akan kujual dan hasilnya akan kutabung, setelah sudah mencukupi aku akan membeli sapi kepunyaanku sendiri, setelah itu aku akan beternak sapi dan menghasilkan banyak susu, aku akan menjadi peternak sapi yang kaya dan mempunyai banyak pekerja, setelah itu aku akan menikah dengan seorang wanita cantik, mempunyai banyak anak dan hidup bahagia", fyuuhh.. angin bertiup kencang menyambar pohon itu, sebuah buah apel jatuh tepat mengenai kepalanya, ia tergaket dari tidurnya, tangannya tak sengaja mendorong ember itu dan semua susu yang sudah diperahnya dengan susah payah tumpah ke tanah.

Rick Warren dalam 'Purpose Driven Life' halaman 213-220 (hari ke-25)

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.
II Korintus 4:17

Api penderitaanlah yang menghasilkan emas dari kesalehan. Madame Guyon

Allah memiliki suatu tujuan dibalik segala masalah.
Dia menggunakan keadaan-keadaan untuk mengembangkan karakter kita. Sebetulnya, dia lebih bergantung pada keadaan untuk menjadikan kita serupa dengan Yesus ketimbang pada kegiatan kita membaca Alkitab. Alasannya jelas: anda menghadapi berbagai keadaan 24 jam sehari.

Followers